- Title
- Merdeka dari Putus Asa
- Affiliation
- Author(s)
- Category
- -
- Photo Credit/Source
- A. Fauzan Sabir Siradj Munir A/Universitas Hasanuddin
- Location
- Wiringtasi, Kab. Barru
The place does not exists yet in wiki, click to create it
In English
Since dropping out of school, his days have changed drastically. No more studying, just playing and helping their parents earn a living on the beach. Sakaria realizes that even though her life has changed, she still tries to be grateful. He is grateful to be able to help his parents, even though playing is his day job.
Every time the wind blew and the waves came, Sakaria and his father set out to look for clams and small fish. Sakaria's mother lovingly cooks their catch. Even though they live a simple life, laughter never leaves their faces.
However, amidst the cries of the waves, Sakaria still yearns for books and pens. He dreams of the days when he can go back to school, learn new things, and fulfill his dream of becoming a Soldier.In Makassar
Sakaria, anak
Sipungeng na
Puppu pole
In Indonesian
Sejak berhenti sekolah, hari-harinya berubah drastis. Tidak ada lagi belajar, hanya bermain dan membantu orang tuanya mencari nafkah di pantai. Sakaria menyadari bahwa meskipun hidupnya berubah, dia tetap berusaha bersyukur. Dia bersyukur bisa membantu orang tuanya, meskipun bermain menjadi pekerjaan hariannya.
Setiap kali angin berhembus dan ombak datang, Sakaria dan ayahnya berangkat mencari kerang dan ikan kecil. Ibu Sakaria dengan penuh kasih memasak hasil tangkapan mereka. Meskipun hidup sederhana, canda tawa tak pernah hilang dari wajah mereka.
Namun, di antara tangisan ombak, Sakaria masih merindukan buku-buku dan pena. Dia memimpikan hari-hari ketika dia bisa kembali ke sekolah, belajar hal-hal baru, dan mewujudkan mimpinya menjadi tentara.
Enable comment auto-refresher