Flood Management and Abandoned Facilities in Makassar

From BASAsulselWiki

This is a Response to the Pemuda Bersuara Berdaya wikithon

20241011T135507036Z360674.png

Menurut saya, penanggulangan banjir ri Makassar iami antu tantangan lompo. Manna pole Makassar dikenal salaku kota yang jarang bosi, tapi sekalinya hujan deras, meskipun itu belumpi setengah jam, langsungi tergenang itu air sampai setinggi mata kaki. Itumi yang biasa beberapa area, termasuk perumahan, cepatki terendam air, dan akhirnya na ganggumi aktivias sehari-harinya masyarakat dan akkullei ancuruki barang-baranga. Na ri wattu kammayami anne, banyak juga fasilitas ri Kota Makassar yang terbengkalai. Banyak inovasi yang na buat tapi nda pernah berjalan dengan baik atau berfungsi sementaraji, kayak itue di area Lego-Lego yang ri Jalan Metro Tanjung Bunga, yang seharusnya menjadi ruang publik yang nyamang untuk bersantai, tapi sekarang nda berfungsimi baru na biarkanji begitu saja. Samami itu juga halte bus yang ancuru siagang jembatan pejalan kaki yang kotor dan penuh sampah yang buatki nda nyamang digunakan masyarakat. Nda berfungsinya ini semua fasilitas na tambahji masalah, karna tena masyarakat memiliki alternatif yang baik untuk bergerak di dalam kota dan berpotensiki meningkatkan kemacetan. Pappakabajiki siagang perawatan yang lebih baik terhadap ini fasilitas-fasilitas semua penting sekali untuk mendukung penanggulangan banjir dan menciptakan lingkungan yang bersih, amang, dan nyamang bagi pandudu Makassar.

Menurut saya, penanggulangan banjir di Makassar masih menjadi tantangan besar. Meski Makassar dikenal sebagai kota yang jarang hujan, namun ketika hujan deras turun, meskipun hanya dalam waktu kurang belum setengah jam, jalanan langsung tergenang hingga setinggi mata kaki. Hal ini dapat menyebabkan beberapa area, termasuk perumahan dapat terendam air dengan cepat, yang pada akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat dan berpotensi merusak properti. Sementara itu, banyak fasilitas di kota Makassar yang terbengkalai. Banyak inovasi yang telah diciptakan tapi sayangnya tidak berjalan dengan baik atau hanya berfungsi sementara, seperti area Lego-lego di Jalan Metro Tanjung Bunga, yang seharusnya menjadi ruang publik yang nyaman untuk bersantai, tetapi kini tidak dapat difungsikan dan dibiarkan begitu saja. Begitu juga dengan halte bus yang rusak dan jembatan penyeberangan yang kotor serta penuh sampah, yang membuatnya tidak nyaman digunakan oleh masyarakat. Ketidakberfungsian fasilitas-fasilitas ini menambah masalah, karena masyarakat tidak memiliki alternatif yang baik untuk bergerak di dalam kota dan berpotensi meningkatkan kemacetan. Perbaikan dan perawatan yang lebih baik terhadap fasilitas-fasilitas ini sangat penting agar dapat mendukung penanggulangan banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, aman, dan nyaman bagi warga Makassar.

In my opinion, flood management in Makassar is still a big challenge. Even though Makassar is known as a city that rarely rains, when heavy rain falls, even for less than half an hour, the streets are immediately flooded up to ankle level. This can cause several areas, including housing, to be quickly submerged in water, which ultimately disrupts people's daily activities and has the potential to damage property. Meanwhile, many facilities in the city of Makassar are neglected. Many innovations have been created but unfortunately they do not work well or only function temporarily, such as the Lego-lego area on Jalan Metro Tanjung Bunga, which should be a comfortable public space for relaxing, but is now unable to function and is left as it is. Likewise, the bus stops are damaged and the pedestrian bridges are dirty and full of rubbish, which makes them uncomfortable for the public to use. The non-functioning of these facilities adds to the problem, because people do not have good alternatives to move around the city and has the potential to increase traffic jams. Repairing and better maintenance of these facilities is very important to support flood mitigation and create a cleaner, safer and more comfortable environment for Makassar residents.

Affiliation
Universitas Negeri Makassar
Age
22-30

What do you think about this response?

0
Vote

Comments below!


Wndajhrah

one month ago
Score 0++
kerennn!!
Add your comment
BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.