Property:Description text id

From BASAsulselWiki
Showing 20 pages using this property.
C
Covid-19 mulai menyebar di kalangan masyarakat, hingga saat ini banyak pengaruh buruk yang menjadi dampak dari covid19. salah satunya dampaknya adalah liburnya sekolah yang menyebabkan sulitnya memahami pelajaran. banyak siswa juga yang saat ini kesusahan dalam berinteraksi hingga timbul rasa kurang percaya diri untuk bersosialisasi.  +
Di video ini menjelaskan tentang kegiatan sehari - hari mahasiswa yang dilakukan pada saat pembelajaran online dimulai selama pandemi - 19.  +
D
assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh hai semuanya DADAR SANTAN adalah makanan khas dari sulawesi selatan,makanan ini menjadi salah satu menu andalan jajanan terfavorit yang banyak dijumpai.nah,dadar santan ini biasanya juga menjadi menu buka puasa saat bulan ramadhan.dadar santan terbuat dari adonan tepung yang berwarna hijau kemudian berisi kacang didalam nya dan juga fla yang terbuat dari santan dan campuran tepung. Bahan-bahan Bahan Dadar : 300 gr tepung terigu 1 sachet susu bubuk (harusnya pakai santan) 2 butir telur 3 sdm minyak goreng 1 sdt vanili secukupnya Air secukupnya Pewarna hijau Bahan Isian : 50 gr wijen, sangrai & haluskan dgn blender kering 100 gr gula pasir Bahan Vla : 130 ml santan kara/2 sachet kecil 750 ml air 2 sdm gula pasir 1 sdm garam 1 sdt vanili 30 gr tepung maizena  +
Dadar Gulung merupakan makanan khas Indonesia yang dapat digolongkan sebagai panekuk yang diisi dengan parutan kelapa yang dicampur dengan gula jawa cair.  +
Dalam video yang saya buat, terlebih dahulu saya menceritakan tentang biografi dari Sang Inspirator saya (Sultan Hasanuddin) secara singkat, lalu saya menyebutkan apa saja yang diberikan pemerintah kepada Sang Inspirator Sang Raja kita yang satu ini, lalu saya menceritakan apa saja hal-hal yang telah saya lakukan untuk menghargai jasa Sang Inspirator saya ini. Sekian.  +
Seluruh perguruan tinggi dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara daring selama masa pandemi. Sistem pembelajaran daring tentunya memiliki dampak positif dan negatif bagi mahasiswa. Pembelajaran ditengah pandemic ini dilaksanakan secara online karena merupakan suatu upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.  +
Dampak dari virus korona yang membuat kita harus belajar secara virtual  +
Saya, sebagai pemuda pemudi atau yang saat ini lebih dikenal sebagai Generasi Z, akan menyampaikan sedikit pendapat saya mengenai pemilihan 2024 yang akan datang. Menurut sensus BPS saat ini, Indonesia didominasi oleh Generasi Z yang lahir antara tahun 1997-2012, dengan jumlah sekitar 44,93 juta orang, atau 27,94% dari populasi, sekitar 22,85%, suara untuk pemilihan 2024 yang akan datang ada di tangan Generasi Z untuk para pemimpin masa depan negara pada periode 2024. Kami, Generasi Z, berpendapat bahwa kebijakan yang akan diterapkan tidak monoton dan lebih baru dalam hal sifatnya. Kami berharap kebijakan ini akan memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu di sekitar kita, seperti keadilan sosial, pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan akses terhadap pendidikan. Kami Generasi Z memiliki harapan yang tinggi untuk pemilihan pemilu 2024. Calon pemilihan harus memfasilitasi platform diskusi terbuka dan pemecahan masalah secara kolaboratif serta mewakili keragaman dan menciptakan ruang bagi para wakil yang mewakili beragam identitas.  +
Siswa ini memilih memasuki masjid di waktu senggang dari pada bersembunyi dan merokok, merokok dapat mendekatkan kita pada penyakit yang akan menyiksa diri kita sendiri, maka ada baiknya kita mendekatkan pada Tuhan  +
Dehhhh....nda terasa sebentar lagi pemilihan umum. Siap semua mi ki'? Sudah mi ta tentukan siapa mau dipilih? Jangan sampai salah pilih ki' nah. Karena kita' ji itu yang capek pergi demo kalau nda sesuai sama ekspektasi ta'. Berbicara soal demo, apalagi kita' mahasiswa pasti ada teman ta' yang mengkritisi pemerintah melalui jalur demonstrasi. Eh, pada akhirnya pas lulus, nyalon tongi juga dengan dalih bahwa anak muda harus masuk ke dalam pemerintahan untuk memperbaiki sistem yang ada. Terus na bilang juga, tukang demo pas kuliah kalau terpilih jadi anggota lembaga legislatif akan na dengar ji itu seruan rakyatnya di depan pagar kantor karena pernah merasakan hal yang sama. iyo kah? bukan ji semata omongan manis? Semanis jagung yang ada di Enrekang karena nanti tawwa ditelan pahit-pahit sama rakyat sepahit kopinya orang Toraja. Nda salah ji iya siapapun yang mau mencalonkan diri sebagai caleg, bahkan tukang demo sekalipun. Tapi, jangan sampai dia didemo karena kerjanya yang nda sesuai apalagi kalau ingkar janji, dehhhh sessajaki itu. Belum lagi, saat kuliah jadi aktivis dan akademiknya terabaikan kemudian pas jadi wakil rakyat malah jadi tukang tidur dan bolos rapat, apa mi mau jadi kalau begitu? Padahal dulu pas demo behhhh nda ada kalah i berdiri di atas truk. Tapi, pas jadi DPR malah turu. Ampun bang jago! Tapi, sekali lagi, tidak semua tukang demo yang jadi caleg seperti itu and anyone has the right to nominate themselves. Makanya toh menurutku, tukang demo jangan cuma garang di jalan tapi tetap mi juga aktif di perkuliahan. Supaya pengetahuan yang na dapatkan di perkuliahan bisa na gunakan untuk orasi saat demo, jangan cuma carutu ji na bilang. Kelak ia ahli di studinya dan jadi wakil rakyat, na tau mi apa mau na bikin. Jadi, tukang demo jadi caleg? WHY NOT!  +
Sebagai bagian dari generasi muda, saya rasa saya bisa memberikan salah satu sudut pandang saya mengenai topik ini. Politik biasanya menangani persoalan-persoalan yang kompleks, yang sering kali melibatkan persoalan-persoalan dari beraneka ragam tapi tidak memiliki solusi yang jelas. Namun, banyak generasi muda yang tidak mau terlibat dalam kompleksitas. Sebagai sebuah keterlibatan politik, generasi muda sering melihat politik sebagai sebuah dunia yang penuh dengan janji-janji kosong, perselisihan partisan, dan perebutan kekuasaan, bukan sebagai sebuah platform untuk penyelesaian masalah yang sesungguhnya. Hal ini menyebabkan ketidakpercayaan yang berkontribusi pada ketidaktertarikan terhadap isu-isu kompleks, karena generasi muda merasa bahwa lembaga-lembaga tersebut tidak tanggap terhadap permasalahan mereka. Namun sebenarnya bukan perkara sederhana yang inti permasalahannya berasal dari partai politik itu sendiri. Hal ini diyakini ada alasan internal dan eksternal dari setiap kasus. Tapi bagaimana cara memutuskannya? Masyarakat hanya menilai dan menilai sesuatu dari cangkangnya saja. Namun karena alasan tertentu, mereka juga tidak bisa menjelaskan alasannya dan kalaupun bisa, publik akan menganggapnya sebagai dalih semata. Semuanya berwarna abu-abu namun perlu diputuskan sebagai hitam atau putih. Oleh karena itu, untuk mendorong lebih banyak generasi muda menaruh perhatian pada isu-isu politik, penting untuk menyediakan informasi yang dapat diakses dan akurat. Partai politik harus berupaya meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan keterwakilan dalam politik sehingga dapat membantu membangun kembali kepercayaan di kalangan generasi muda. Generasi muda pun perlu menambah pemikiran kritis dan literasi media, dan menekankan relevansi isu-isu yang ada dengan kehidupan mereka serta dunia yang akan mereka warisi.  +
Nama: Dian safitri ramadhani Kelas:A Nim:220806500020  +
Nama saya dimas saputra, saya ingin menceritakan tentang bagaimana berkembangnya bhs bugiss. Bahasa Bugis adalah bahasa yang digunakan etnik Bugis di Sulawesi Selatan, yang tersebar di kabupaten yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kota Pare-pare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Enrekang, sebahagian kabupaten Majene, Kabupaten Luwu, Kabupaten Sidenreng rappang, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bone, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Bantaeng. Masyarakat Bugis uniknya memiliki penulisan tradisional memakai aksara Lontara. Pada dasarnya, suku kaum ini kebanyakannya beragama Islam Dari segi aspek budaya.Etnik Bugis mempunyai bahasa tersendiri dikenali sebagai Bahasa Bugis (Juga dikenali sebagai Ugi). Awal Mula Suku Bugis. Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu. Kata "Bugis" berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. aku seharusnya berbangga punya keturunan bugis kita harus mengembangkan bhs bugis dengan cara memakai bhs kita sandiri ketika berada di suku lain atau di luar bugis. Cara kita melestarikan bahasa daerah kita. Kita harus bisa membiasakan diri menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari hari. "Terus semangat belajar bahasa daerah agar generasi muda tetap bisa bahasa daerah".  +
Pemuda memiliki peran kunci dalam pemilu, sebagai agen perubahan dan suara yang memengaruhi arah politik. Penting bagi pemuda untuk terlibat aktif, memahami isu-isu, dan memilih berdasarkan nilai dan visi yang mereka percayai demi menciptakan masa depan yang lebih baik. Pendidikan politik yang baik dapat membantu pemuda membuat keputusan yang berdasarkan fakta dan pemahaman mendalam terhadap masalah yang dihadapi negara. Dengan keterlibatan aktif, pemuda dapat membentuk peta politik yang mencerminkan kepentingan dan aspirasi mereka. Partisipasi aktif pemuda dalam pemilu sangat penting untuk membangun demokrasi yang kuat. Pemuda memiliki energi, gagasan segar, dan perspektif yang dibutuhkan untuk membentuk kebijakan yang inklusif dan progresif. Melalui pemilu, pemuda memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang mewakili nilai dan aspirasi mereka, serta memengaruhi agenda politik. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk terlibat dalam proses politik, memahami isu-isu kunci, dan menggunakan hak suara mereka secara bijaksana demi menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.  +
Dinasti politik, pemuda bisa apa? Dalam beberapa waktu terakhir, sorotan pada politik dinasti memunculkan pertanyaan mengenai kontribusi pemuda dalam dinamika politik. Pengusulan calon pemimpin negara yang mengakibatkan pelonggaran syarat umur calon pemimpin memunculkan polemik yang dapat berdampak signifikan. Baik itu dampak positif maupun negatif yang masih menjadi misteri dan akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia ke depan. Pemimpin yang paham akan perkembangan zaman menjadi harapan para generasi Z yang berpandangan bahwa pemimpin tersebut dapat mengelola polemik negeri karena memiliki pola pikir global yang mendalam. Sebaliknya lagi, pandangan kedua mempertanyakan, mampukah seorang pemimpin yang masih berusia muda menjalankan roda pemerintahan untuk kemajuan bangsa? Kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin negara sangat tinggi, meyakini bahwa pemimpin memiliki peran sentral dalam menentukan kesejahteraan mereka. Pentingnya pemilihan pemimpin yang kompeten menjadi kunci perbaikan tatanan negara menuju arah yang lebih baik. Namun, risiko besar terjadi jika seorang pemimpin hanya mengejar kekuasaan tanpa memiliki potensi kepemimpinan yang memadai. Pemaparan dampak dari dinasti politik adalah hasil pemikiran spontan penulis yang melihat realitas di negeri ini. Seharusnya, calon pemimpin mempertimbangkan nasib bangsa ke depan dengan memikirkan kepentingan seluruh rakyat. Pemimpin sejati adalah yang memiliki rasa tanggung jawab tinggi dalam mensejahterakan masyarakat. Suaramu ada di tanganmu, nasib bangsa ada pada hasil pilihanmu. Oleh karena itu, pemuda sebagai tiang negara diharapkan dapat memberikan dukungan dengan bijak dalam mengambil keputusan.  +
Halo semua, nama saya Disa Anastasia Dominique, agak panjang tapi kalian bisa memanggil saya Disa. Saya adalah mahasiswa jurusan Desain dari Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar.  +
Menjelaskan tentang BJ. Habibie  +
Perkenalkan saya Diyah Nurazizah Ichwan mahasiswi Desain Komunikasi Visual, FSD UNM.  +
Pemuda dan Pemilu Dominasi Gen Z dalam Pemiluh Peran anak muda di Indonesia menjelang pemilu mendatang ini sangat besar? Orang – orang yang berusia di bawah 40 tahun yang mempunyai hak untuk memilh di tahun 2024, menurut kpu jumlahnya ada 107 juta ini artinya anak mudah sekarang mayoritas jadi pemilih memang anak mudah itu anggota partai, ormas, atau yang lainnya yang sudah punya pilihan, tapi di antara jumlah itu ada beberapa pemilih yang bias akita sebyt para professional, definisi professional di sini tidak sama dalam dunia akademis, definisi professional adalah orang – orang pekerja seni, pengusaha kecil, dan lain sebagainya, professional ini adalah orang – orang yang mencari uang karena keahliannya tanpa perlu takut di pecat dari perusahannya, orang – orang tersebut biasa kita dengar di sebut sebagai Masyarakat kelas ketiga, Ketika presiden dan wakil presiden mendaftarkan diri ke KPU pasti mereka sudah menghitung berapa total suara yang mereka bisa dapat, berapa suara yang mereka bisa dapat dari golongan islam dengan mengambil wakil islam ke dalam timnya, berapa suara nasionalis kalua di ambil dari orang nasionalis untuk timnya, dan lainnya. Ada pembicaraan “McCain” Ketika dia ikut pemilu di amerika serikat untuk melawan Obama “Carikan saya calon wakil presiden yang mampu menutup kekurangan suara saya, tidak peduli siapa.” Dan Mccain memilih Sarah Palin karna pasti suar Alaska jadi milik Mccain, ini sangat mirip sama keriuhan sekarang bagaimana cara capres di Indonesia memilih wapresnya, tapia da suara yang selalu tidak bisa di beli akhrinya menjadi penentu, suara itu merupakan suara anak muda yang berdiri sendiri dengan prinsipnya yg biasa gen z sebut sebagai independent atau professional, orang – orang kayak begitu tidak bisa dibeli, mereka tidak punya komando karna mereka independen, orang – orang itu di pengaruhi sama resionalisasi bagaimana capres dan cawapres bisa membuat mereka yakin, sama seperti Obama yang banyak di dukung para artis, Jokowi dengan dua jarinya, dan banyak lagi, anak muda ondependen adalah anak muda yang tidak mudah diarahkan untuk memilih suatu kandidat saja, mereka menghitung keuntungan dan menghitung manfaat setiap capres buat dirinya. Sebenarnya Batasan antara tahun kelahiran gen z awal dengan milenial generasi akhir sedikit berbeda. Jika kemendikbud sebut gen z adalah orang yang lahir di tahun 1997 – 2012, beda dengan KPU yang sebut gen z adalah mereka yang lahir pada tahun 1995 – 2000 an. Konten unik memang menarik dan terbukti ramai dihiasi reaksi dari pengguna media social. Tapi, jika tujuannya memang untuk gen z harusnya perlu analisis yang sangat kritis. Faktanya gen z menempati posisi ketiga, posisi kedua justru ditempati oleh generasi x.  
Generasi Z merupakan aset pemilu dengan populasi penduduk yang besar serta suara penentu kemenangan dengan komposisi suara tertinggi dalam Pemilu. tentunya peranan dari generasi Z tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan boleh dikatakan bahwa generasi Z akan sangat berpengaruh terhadap kemenangan suara para kontestan Pemilu nanti. Salah satu alasannya ialah karena jumlah dari generasi z sangat banyak,Dalam hal partisipasi politik, Generasi Z memiliki pengaruh tersendiri dalam pemilu selain karena jumlahnya yang cukup banyak, generasi Z juga hidup pada era informasi di mana segala sesuatunya menggunakan internet atau media online. Generasi z memiliki pendidikan dan akrab dengan teknologi tetapi pola dalam pemilu generasi z mungkin saja banyak yang mengadopsi sikap ambiguitas atau tidak peduli terhadap isu-isu politik. Media digital seperti tiktok, Facebook, Twitter, Instagram dan media sosial lainnya sangat berkaitan dengan generasi z . Dengan demikian informasi politik seperti kampanye online sangat relevan di generasi z. Komedi Pemilu Singkat cerita pemilu pun akan di segerakan, Dimana ada beberapa calon yang sudah terlihat di masyarakat . Dimana sudah banyak poster calon yang tersebar dimana-mana dalam bentuk emoji lucu, salah satu poster ada yang berbentuk foto calon pemimpin dan bertuliskan “EWAKO! ATUR BAGAIMANA BAEKNYA SODARA DENGAN MEMILIH SAYA” Deh. Dan disisi pemilu sudah mulai menyebar emoji tersebut dalam bentuk emot melalui media sosial seperti WhatsApp dan platfrom media lainnya. Komentar di kalangan pemudapun mulai bermunculan salah satunya seperti “APAJI!”, “TENAMO!” dimana pemuda ini tidak menyukai calon pemimpin “aih”. Sebaliknya yang mendukung mulai membuat video tiktok bertuliskan “DEH TAWWA CALON PEMIMPIN”. Bahkan Masih banyak lagi kampanye dalam bentuk emoji yang sudah berseliweran di media sosial. Sudah terbayang jika pemuda yang dikuasai oleh koreografi dan emoji menjadi pemimpin, kegiatan politik hanya akan di bahas melalui media sosial. Sarana koreografi akan di jadikan senjata menyampaikan masalah politik atau menyuarakan sesuatu yang berkaitan dengan kampanye atau bahkan urusan pemerintahan. Lalu bagaimana nasib mereka atau generasi Y yang belum mengenal dengan baik platfrom koreografi? Mereka akan ketinggalan informasi dalam kegiatan politik atau pemerintahan. Sehingga solgan yang menyatakan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” tidak lagi terwujud bagi mereka. Memili figur pemimpin yang mampu membawa perubahan, merakyat, dam bebas dari korupsi. Dan yang tidak kala penting bagi generasi z track ricord dan prestasi dari masing-masing kandidat. Sikap politik generasi z sudah seharusnya lebih intens dan tidak apatis dalam menilai politik.sehingga bisa memilih dengan tepat calon pemimpin negara yang bisa membawa perubahan yang baik bagi bangsa dan negara.