Property:Description text id
From BASAsulselWiki
G
Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi, mendefinisikan pengungsi sebagai “orang yang dikarenakan oleh ketakutan yang beralasan akan penganiayaan, yang disebabkan oleh alasan ras, agama, kebangsaan, keanggotaan dalam kelompok sosial dan partai politik tertentu, berada diluar Negara kebangsaannya dan tidak menginginkan perlindungan dari Negara tersebut.”
Ketika pengungsi meninggalkan negara asal atau tempat tinggalnya, mereka meninggalkan hidup, rumah, kepemilikan dan keluarganya.
sebagai contoh besarnya,seperti Negara Palestine yang terus menerus di tindas oleh Israel. Seolah mereka tidak memiliki hak untuk hidup di daerah mereka sendiri. Direbutnya kepemilikan dan di ambil ahli apa yang menjadi hak mereka,di perlakukan bukan seperti manusia. Bunyi tembakan dan bom dimana-
mana,perlakuan kasar. Yang menyebabkan mereka kehilangan tempat mereka tinggal,keluarga mereka,dan tempat perlindungan mereka. Makan yang tidak menentu,tempat tinggal yang tidak menentu.
Sebagian besar kelompok orang dan organisasi melakukan kegiatan kemanusian,yang juga mempermudah setiap individu untuk membantu. Mereka akan membatu menyalurkan bantuan bantuan tersebut.
Sebagai sesama manusia,yang memiliki rasa empati dan kemanusiaan,tak ada salahnya untuk berlomba lomba saling membantu,tidak hanya dalam bentuk materi,namun doa dan semangat yang terus kita salurkan akan selalu membantu mereka yang tertindas. +
Nutrisi yang baik sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, terutama selama tahun-tahun awal kehidupannya karena dapat mencegah Anak mengalami kekurangan gizi. Makanan bergizi bukan hanya penting untuk pertumbuhan, tapi juga untuk perkembangan otak dan organ vital anak. Oleh karena itu, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan vitamin, kalsium, zat besi, lemak, dan karbohidrat anak, hal ini untuk memastikan perkembangan anak optimal sesuai dengan usianya. Asupan makanan yang tidak tercukupi bagi anak dapat disebabkan karena berkurangnya nafsu makan, gangguan pada proses makan, tidak tersedianya pangan untuk anak, atau anak muntah-muntah.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurangnya gizi pada anak yaitu dengan cara ubah pola makan anak, pemberian suplemen, memantau perkembangan dan status gizi anak. Sedangkan untuk mencegah kurang gizi pada anak yaitu dengan cara memberikan makanan dengan gizi seimbang, memberikan imunisasi lengkap, memberikan kapsul vitamin. +
Gogoso' ini yang dikenal dengan Gogos adalah makanan khas Sulawesi Selatan yang mirip dengan lemper dari Jawa atau Lalampa dari Manado. Gogos merupakan makanan yang dibuat dari beras ketan dan santan yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk bulat panjang dan dipanggang di atas bara api. Dan Gogoso' ini Lebih nikmat dimakan saat panas dengan telur asin💘❤️🔥. +
Gogoso' ini yang dikenal dengan Gogos adalah makanan khas Sulawesi Selatan yang mirip dengan lemper dari Jawa atau Lalampa dari Manado. Gogos merupakan makanan yang dibuat dari beras ketan dan santan yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk bulat panjang dan dipanggang di atas bara api. Dan Gogoso' ini Lebih nikmat dimakan saat panas dengan telur asin💘❤️🔥. +
Pemuda memiliki peran penting dalam Pemilu karena mereka merupakan generasi penerus bangsa yang akan memimpin Indonesia di masa depan. Pemilu adalah sarana bagi rakyat untuk memilih, menyatakan pendapat melalui suara, dan berpartisipasi sebagai bagian penting dari negara sehingga turut serta dalam menentukan haluan negara. Namun, untuk menciptakan pemilu yang bersih dan demokratis, dibutuhkan pemahaman masyarakat akan bahaya politik uang dan peran penting masyarakat dalam menentukan masa depan negaranya. Pemuda juga harus cerdas dalam bertindak serta selektif dalam memilih pemimpin. Mereka harus memahami betul pandangan yang akan dibawa oleh calon pemimpin dan akan diterapkan ketika terpilih nantinya. Selain itu, generasi muda juga harus proaktif memastikan namanya tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan berani melaporkan pelanggaran atau menjadi saksi. Pemilu yang bersih dan demokratis akan melahirkan pemimpin yang jujur dan adil. Oleh karena itu, sebagai pemilik hak pemilih dalam pemilu, kita harus memanfaatkan hak suara kita dengan baik dan tidak golput. +
Suatu hari jalan-jalan makassar di awal Oktober, melihat gedung yang dulunya bernama gedung juang 45 kini telah berganti menjadi sekolah islam. +
Seperti yang diketahui Gen Z akan menjadi salah satu dominasi pada Pemilu 2024. Cara Gen Z memandang politik cukup berbeda dengan generasi sebelumnya, seperti generasi Milenial. Gen Z lebih melihat pada sudut pandang program sosial dan keberlanjutan lingkungan karena mereka dibentuk oleh isu-isu lingkungan, seperti ketidakpastian iklim dan krisis energi yang akan mempengaruhi kepada pandangan politik mereka. Berbeda dengan generasi milenial yang terbentuk karena situasi peralihan orde baru ke reformasi. Milenial biasanya lebih terbuka dalam melihat politik dan ekonomi, serta responsif terhadap perubahan di sekitar mereka. Oleh karena itu dengan dominasi Gen Z, pemahaman terhadap latar belakang dan aspirasi generasi muda menjadi kunci penting dalam Pemilu 2024. Suara mayoritas dari Gen Z dapat memengaruhi perubahan preferensi dan hasil pemilu dibandingkan dengan sebelumnya.
Lalu kenapa Prabowo unggul dikalangan Gen Z? ada banyak alasan yang bisa disimpulkan, terutama di media sosial yang digemari banyak oleh kalangan Gen Z. Salah satu aplikasi yag banyak di minati oleh Gen Z sekarang adalah tiktok sebuah platform yang menyediakan banyak konten dalam bentuk video, termasuk konten yang berhubungan dengan pemilihan presiden 2024. Saya menemui sebuah video Tiktok yang menanyangkan rasa kasih sayang Prabowo terhadap kucingnya yang bernama Bobby, terlihat bahwa Prabowo memberikan perilaku spesial terhadap kucingnya tersebut, bahkan kucingnya tersebut adalah kucing jalanan atau liar bukan kucing mahal yang di beli membuat Gen Z menaruh ketertarikan dan simpatinya pada Prabowo. Bisa dilihat juga pada beberapa komen video Tiktok tersebut yang mengatakan "pecinta kucing all in Prabowo", "kucing aja di sayang apalagi rakyatnya" dan komentar positif lainnya tentang Prabowo dan kucingnya.
Selain itu ada konten video Tiktok lainnya seperti "Prabowo jalan tuing tuing" dan "Prabowo gemoy moment" video tersebut mengambil banyak like dan terkenal di kalangan Gen Z, bahkan di komen video Tiktok tersebut banyak yang mengambil keputusan untuk memilih Prabowo seperti "bersama Prabowo dan Gibran menuju Indonesia gemoy dan keren", "lucu ya Prabowo jadi mau milih deh", "kenapa pilih Prabowo? karena gemoy" dan banyak komentar lainnya yang mendominasi untuk memilih Prabowo. Alasan lain juga karena naiknya Gibran sebagai wakil presiden prabowo yang masih berumur 35 tahun membuat para Gen Z yang rata rata berumur muda mendukung hal tersebut, karena Gen Z merasa bahwa umur bukanlah acuan untuk menjadi seorang pemimpin.
Maka itulah beberapa alasan mengapa Prabowo menjadi prioritas para Gen Z sekarang, bisa disimpulkan melalui platform media sosial yang ramai oleh Gen Z. Gen Z bukan lah tipe yang rajin literasi di berita online, mereka lebih senang menerima informasi dalam bentuk audiovisual seperti contohnya video Tiktok. Oleh karena itu mereka menyimpulkan dan mengambil suara melalui informasi yang mereka sudah dapatkan dari platform mereka sendiri.
Mari membedah beberapa alasan generasi muda ikut nyaleg!
Berdasarkan fenomena yang ditemui penulis dalam kehidupan sehari - hari banyak hal menarik terkait politik dan anak muda yang sekarang menjadi tren. Baik dan buruk pembaca punya jawaban masing - masing.
Dalam proses pengambilan keputusan patutnya dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat, apabila generasi muda tidak ikut dalam proses tersebut maka berkurangnya validasi dari kebijakan yang diambil. Partisipasi generasi muda dewasa ini yang semakin aktif di dunia politik adalah sebuah kemajuan. Dimana sebelumnya, generasi muda terkenal dengan sifat pasifnya terhadap politik kini kian bergeser kearah yang lebih baik. Dengan demikian, posisi anak muda sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan makin disadari penting oleh generasi tua. Tak heran, banyak ditemui Capres ataupun calon legislatif yang membawa visi dan misi yang sangat berkaitan dengan issue yang sering digunakan oleh anak muda contohnya, perdamaian, kesetaraan gender, kepedulian lingkungan atau perlindungan HAM yang bertujuan untuk mendapat simpatik dan perhatian generasi muda. Bukan hanya sebagai objek politik kini generasi muda juga banyak mengikutsertakan diri apada pencalonan baik tingkat daerah maupun pusat pemerintahan. Adanya fenomena ini membuktikan ruang lingkup partisipasi generasi muda tidak lagi sebatas dilevel kampus maupun informal komunitas dan organisasi namun, mulai berkembang masuk ke departemen formal.
Partisipasi politik generasi muda bukan tanpa alasan, berbagai faktor yang mempengaruhi munculnya kesadaran politik cukup variatif. Diantaranya, pengalaman atau kemampuan individu, tingkat kepedulian tinggi terhadap nasib rakyat, atau sesederhana karena memiliki privilege dari orang tua. Faktor internal dan eksternal tersebut menghasilkan tren baru dikalangan anak muda yang cukup signifikan. Adapun, yang saat ini cukup banyak diperbincangkan adalah sekelompok artis papan atas yang rata-rata berusia dibawah 30 tahun secara langsung mendeklarasikan diri ikut serta dalam pencalonan DPR/DPRD. Adanya fenomena ini cukup menjadi sorotan, banyak orang yang mempertanyakan kapabilitas dan kemampuan artis yang latar belakangnya tidak ada sangkut pautnya dengan dunia politik. Perspektif public terbentuk secara alamiah dikarenakan adanya ketidaksinambungan yang terjadi ditambah partisipasi yang dilakukan hanya sebatas formalitas dan tidak menunjukkan adanya kepedulian yang nyata.
Dengan demikian, muncullah istilah politik eksistensi dalam perspektif negative. Dimana politik dipandang sebagai alat untuk menaikkan level sosial dalam masyarakat. Alasan berpolitik memang tidak bisa direduksi menjadi alasan yang murni. Dibalik keterlibatan politik terdapat alasan alasan personal yang mendasari partisipasi individu. Namun, tidaklah etis apabila seseorang mengatasnamakan kesejahteraan rakyat demi untuk kepuasan pribadi. Politik dan anak muda adalah kemajuan sayangnya, politik yang tidak diimbangi dengan adab dan ilmu merupakan kemunduran. Generasi muda yang seharusnya berpolitik edukasi dan dapat mempengaruhi generasi muda lainya malah defisit wawasan dan haus popularitas. Hal ini sangatlah memprihatinkan sebab elektabilitas generasi muda saat ini sudah terbuka lebar begitu juga kepercayaan generasi tua dan masyarakat pun juga sangat kuat namun, masih ada beberapa oknum yang melihat hal ini sebagai kesempatan untuk memperkaya diri sendiri.
Pemuda dan pemilu, ini adalah dua hal yang bisa berkaitan. Pemuda yang sebagai penerus bangsa, terkhususnya para Gen Z yang rentang lahir di tahun 1997-2012 memiliki peran penting untuk menentukan nasib masa depan Indonesia, salah satunya dalam hal pemilu 2024 yang akan dilaksanakan nanti. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan DPT pemilu tahun 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih, berdasarkan imformasi tersebut generasi millenial dan Gen Z yang mendominasi menjadi partisipan pemilihan tersebut.
Pemuda akan menjadi potensi yang besar dalam menentukan hasil pemilu. Suara mereka sangat menentukan siapa yang akan naik melanjutkan posisi yang akan memimpin Indonesia selama lima tahun yang akan datang. Oleh karena itu, pemuda khususnya Gen z harus memanfaatkan hak pilihnya sebaik mungkin untuk memilih yang terbaik demi bangsa Indonesia. Para pemuda juga harus aktif dalam pemilu dan memanfaatkan pengalaman terjun ke lapangan sebagai proses dari pendewasaan berdemokrasi.
Pemuda dapat aktif dalam pemilu dengan cara ikut berpartisipasi menjadi penyelenggara pemilu di berbagai tingkatan, dengan menjadi anggota penyelenggara pemilu para pemuda akan mendapat experience serta mendapat pengetahuan mengenai empiris dan teknis seputar penyelenggaraan pemilu. Selain penyelenggara, pemuda juga dapat berpartisipasi sebagai tim suksesor/ kemenangan salah satu capres dan juga dapat berperan edukatif terhadap masyarakat dengan mendirikan lembaga pemantau pemilu. Dengan begitu, para pemuda dapat memainkan peran penting dalam memastikan pemilu yang berintegritas dan mencerminkan aspirasi rakyat Indonesia. +
Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini berdiri di ambang pemilihan umum 2024. Dalam menghadapi pesta demokrasi ini, peran Gen Z dalam pemilu memiliki potensi besar untuk membentuk dan merumuskan arah politik negara.
Salah satu karakteristik utama Gen Z adalah konektivitas mereka yang tinggi terhadap teknologi dan media sosial. Keberadaan mereka secara luas di platform online memberikan mereka kekuatan untuk memobilisasi dan menyebarkan informasi dengan cepat. Oleh karena itu, keikutsertaan Gen Z dalam pemilu tidak hanya tentang mencoblos di bilik suara, tetapi juga memberikan dampak melalui kampanye online, mendidik sesama pemuda, dan memperjuangkan isu-isu penting.
Pentingnya partisipasi Gen Z terletak pada kemampuan mereka untuk membawa perspektif segar dan ide-ide inovatif ke dalam arena politik. Generasi ini seringkali diidentifikasi dengan nilai-nilai inklusivitas, keberagaman, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, kehadiran mereka dalam pemilu dapat menggeser fokus ke isu-isu seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan kesetaraan gender.
Pendidikan politik juga memainkan peran krusial dalam mendorong partisipasi Gen Z. Memahami sistem politik, hak dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta pentingnya suara mereka dalam membentuk kebijakan adalah bagian integral
dari keterlibatan mereka. Institusi pendidikan dan organisasi masyarakat perlu bekerja sama untuk memberikan pengetahuan yang cukup kepada generasi ini.
Dalam Pemilu 2024, suara Gen Z memiliki potensi untuk menjadi pendorong perubahan. Pemilih muda dapat memilih pemimpin yang mewakili nilai-nilai mereka, membentuk kebijakan yang memperhitungkan kebutuhan generasi ini, dan secara keseluruhan, memberikan kontribusi positif bagi perkembangan negara. Oleh karena itu, melibatkan Gen Z dalam pemilu bukan hanya keputusan bijak, tetapi juga investasi dalam masa depan yang inklusif dan progresif. +
Di tengah-tengah kehidupan modern, isu partisipasi pemuda terhadap politik menjadi perhatian. Seringkali terdapat dualitas yang mencolok: sebagian orang menggambarkan generasi muda sebagai kelompok apatis, acuh tak acuh terhadap isu-isu politik, sementara yang lain menggambarkan mereka sebagai "generasi apaji" Mereka mencoba mencari cara baru untuk terlibat.
Jika perbincangan dengan beberapa anak muda, biasanya ditemukan adanya kelompok yang ragu untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Mereka senang menghabiskan waktu untuk hobinya, berbagai aktivitas digital, atau mengikuti tren terkini. Sikap mereka terhadap politik seringkali diungkapkan melalui kalimat pendek seperti “Politik itu rumit ya” atau “Apa gunanya, toh tidak akan mengubah apa pun”.
Namun, di balik tirai ketidakpedulian juga ada jurus-jurus yang menarik perhatian
Sebagian pemuda tampaknya mencari cara alternatif untuk terlibat dalam politik, yang menciptakan istilah baru, "apaji”. Mereka mencoba menyelami politik dengan pendekatan yang lebih kreatif, menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menyuarakan pendapat mereka, atau bahkan menciptakan inisiatif sendiri untuk membawa perubahan.
Apakah ini hanya upaya mencari bentuk partisipasi yang lebih menarik atau keinginan tulus untuk memperbaiki sistem, masih perlu diperdebatkan. Namun, yang pasti, ada semacam semangat di kalangan pemuda yang terlihat ingin terlibat, meskipun dengan cara yang tidak konvensional.
Penting untuk menggali lebih dalam apa yang menjadi akar apatisisme atau semangat "apaji" ini. Apakah ini muncul dari kurangnya pemahaman, kekecewaan terhadap pemimpin politik, atau karena pemuda merasa tidak diakui dan diwakili dalam arena politik. Jawabannya mungkin berbeda-beda, namun memahami dasar dari sikap remaja ini sangatlah penting untuk menemukan solusi yang lebih efektif.
Di zaman dimana informasi mudah diakses, pendidikan politik dan pengenalan nilai-nilai partisipasi sangatlah penting. Mungkin dengan menciptakan ruang yang lebih inklusif dan menarik, kita dapat mengubah sikap apatis menjadi semangat “apaji” yang konstruktif. Partisipasi politik kaum muda bukan hanya tanggung jawab mereka sendiri namun juga tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendorong partisipasi dan pengaruh positif.
Generasi Milenial dalam Dunia Politik: Didengar atau Mendengarkan?
Berbicara mengenai pemilu maka kita berbicara terkait dengan politik, politik pada zaman sekarang atau zamannya generasi Z, menjadi panggung bagi pemuda berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Sebagai salah satu pemuda yang aktif dalam diskusi isu politik, maka penulis beranggapan bahwa peran pemuda sangat penting dalam menyuarakan isu-isu politik khususnya pada Pemilihan Umum 2024 mendatang.
Pemuda dapat dianggap sebagai bagian aktor krusial menyuarakan isu politik ditengah masyarakat. Bahkan, diera digital saat ini menjadi panggung bagi pemuda dalam memunculkan inovasi dan ide-ide kreatif terkait dengan politik dan pemilu yang positif. Contoh kecil yang dapat menjadi peran pemuda yakni dengan memfilter dan menyebarkan isu politik yang positif di berbagai platform media sosial, dengan tujuan menyuarakan suara pemuda yang tidak memungkinkan terdengar pada petinggi negara bahkan wakil-wakil rakyat yang seharusnya mewakili rakyat seperti pemuda-pemuda milenial tersebut.
Disamping itu, terdapat beberapa pemuda yang memiliki cara yang tergolong primitif dengan turun ke jalan (demonstrasi yang anarkis hingga pengrusakan fasilitas umum) sebagai bentuk partisipasi hingga peduli terhadap isu politik di pemerintahan, agar dapat secara langsung terdengar oleh aktor politik di pemerintahan. Tetapi, hal tersebut dianggap sebagai bentuk perilaku pemuda yang apatis. Sehingga, sebagai pemuda yang tidak setuju dengan hal tersebut maka, penulis dapat memberikan saran, bahwa dalam menyuarakan pendapat dan berperan dalam hal politik tidak harus melakukan hal demikian, tetapi dengan membuat acara seminar nasional, fokus grup diskusi yang melibatkan aktor politik hingga petinggi pemerintahan, agar pendapat pemuda khususnya anak milenial akan lebih mudah terdengar dan semakin terarah tujuannya tanpa merugikan lapisan masyarakat yang lain. +
Generasi Muda dan Partisipasi Pemilu Membangun Masa Depan Bangsa
Generasi muda memiliki peran penting dalam membangun masa depan bangsa, termasuk melalui partisipasi aktif dalam pemilihan umum (Pemilu). Partisipasi pemuda dalam proses demokrasi menciptakan fondasi yang kuat untuk stabilitas dan stabilitas negara.
Pemilu adalah sarana bagi generasi muda untuk menyuarakan pendapat mereka dan memilih pemimpin yang mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi mereka. Dengan ikut serta dalam pemilu, pemuda tidak hanya menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan, tetapi juga mendorong pertanggungjawaban pemerintah terhadap kebutuhan dan harapan mereka.
Partisipasi pemuda dalam Pemilu juga memperkuat legitimasi pemerintah. Dengan jumlah pemilih muda yang signifikan, pemimpin terpilih cenderung memperhatikan kepentingan generasi ini. Hal ini menciptakan lingkungan politik yang responsif terhadap dinamika dan perkembangan masyarakat.
Selain itu, melalui partisipasi dalam pemilu, generasi muda dapat memperluas pemahaman mereka tentang masalah-masalah kompleks yang dihadapi bangsa. Mereka secara nasional dapat mengembangkan sikap kritis dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebijakan-kebijakan masyarakat yang dapat membentuk arah pembangunan.
Namun tantangan yang dihadapi generasi muda dalam partisipasi pemilu adalah rendahnya tingkat kesadaran politik dan pemahaman tentang pentingnya suara mereka. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi politik di kalangan pemuda dan mendorong keterlibatan mereka melalui pendidikan dan program-program yang mendukung partisipasi aktif.
Generasi muda memiliki peran sentral dalam membangun masa depan bangsa melalui partisipasi mereka dalam Pemilu. Dengan melibatkan diri dalam proses demokrasi, pemuda tidak hanya memberikan kontribusi pada stabilitas politik tetapi juga membentuk arah pembangunan negara yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mendukung dan mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam Pemilu.
Terkumpulnya semangat pemuda adalah kunci keberhasilan sebuah pemilu. Dalam setiap suara yang dihaturkan, terukirlah masa depan bangsa. Pemuda, engkau adalah penerus harapan dan penentu arah perubahan. Jangan sia-siakan hak pilihmu, karena dalam setiap suaramu terdapat kekuatan untuk membentuk nasib negerimu. +
Generasi Sekarang Mengubah Masa Depan
Generasi muda saat ini menjadi penentu masa depan, sebab apa yang kita lakukan saat ini akan berdampak di masa depan
Peran generasi muda pada pemilu sangat berpengaruh di masa depan , sebab apa yang kita suarakan akan menentukan seperti apa di masa depan, bukan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan kelompok, bukan untuk kepentingan sementara, melainkan suara generasi muda dibutuhkan sebaik baiknya untuk kepentingan bersama di masa depan yang pastinya berlangsung sangat lama , salah dalam memilih akan menyiksa seluruh bangsa dalam waktu lama. Memilih bukan untuk siapa yang akan terpilih melainkan tentang bagaimana bangsa ini di masa depan , bagaimana nasib orang banyak di masa depan, memilih orang yang benar akan memberikan masa depan bangsa yang cerah, tindakan kita bisa membuat masa depan ini menjadi lebih baik, menghapuskan segala yang buruk dan membangun negara yang sebaik baiknya, jangan terpengaruh dengan iming iming yang nantinya menjadi wacana, setiap orang memiliki hak untuk masa depan,tetapi jika hak itu tidak di gunakan dengan baik akan percuma jika di bangun. Bijaklah dalam memilih,bukan untuk siapa melainkan untuk masa depan +
Generasi milenial dan generasi Z cenderung tertarik dengan gaya komunikasi yang lugas, jujur, transparan, dan tidak menggunakan istilah-istilah politik (istilah yang digunakan dalam politik terkadang terdengar rumit bagi sebagian anak muda).
Tokoh politik jangan menceritakan mimpi, tetapi menyampaikan kisah nyata dan relevan yang memperlihatkan dampak positif dari yang sudah dilakukan.
Membangun narasi sedemikian rupa bisa membuat generasi milenial dan generasi Z mengingat dan terhubung secara emosional. Mengkhawatirkan apabila tokoh politik dan penyelenggara negara gagal berkomunikasi dengan anak muda sebagai pemilih terbanyak pada Pemilu 2024.
Generasi muda ini akan menjadi apatis dan luweh terhadap segala hal berbau politik. Alasan menjadi apatis diawali dari ketidakpercayaan terhadap politikus karena skandal korupsi dan perilaku politik yang tidak etis.
Alasan berikutnya pendidikan politik masih kurang. Sistem pendidikan Indonesia masih kurang memadai dalam memberikan pendidikan politik, khususnya terkait perluasan materi, peningkatan kesadaran nilai-nilai demokrasi, dan mengatasi disinformasi.
Anak muda tidak memiliki pemahaman cukup tentang politik dan dampaknya terhadap kehidupan. Mereka menjadi bosan ketika banyak tokoh politik membangun retorika yang berlebihan, melakukan konfrontasi yang tidak produktif, dan membentuk opini yang bersifat emosional.
Praktik ini masih dilakukan elite politik demi mencapai tujuan tertentu. Apabila pola-pola lama masih digunakan tokoh politik, tim, dan sukarelawan maka generasi milenial dan generasi Z hanya menjadi tambang suara.
Sangat disayangkan karena generasi milenial dan generasi Z yang jumlahnya banyak ini hanya dimanfaatkan tanpa mengetahui mengapa mereka harus berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Pendidikan politik menjadi penting karena berdampak pada masyarakat dan sistem politik sebuah negara. Jangan lupa bahwa anak muda memiliki karakteristik unik.
Mereka sering kali sibuk dengan tuntutan pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan pribadi sehingga merasa tidak memiliki cukup waktu atau tenaga untuk terlibat dalam politik.
Meskipun banyak anak muda mungkin apatis terhadap politik, ada banyak upaya untuk meningkatkan partisipasi. Caranya melalui pendidikan politik, kampanye melibatkan pemuda, dan menciptakan ruang untuk mendengarkan suara mereka.
Penting untuk memahami mengapa menjadi apatis dan mencari cara membawa anak muda ke dalam proses politik yang lebih aktif. Beberapa tokoh mulai mengusung tema politik gembira, politik asyik, dan lainnya.
Konsep itu berpusat mengajak anak muda terlibat dalam politik yang bisa dinikmati dan bermanfaat sehingga memberikan pengalaman politik yang asyik dan menyenangkan.
Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang akan menjadi akar Indonesia di masa mendatang harus dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional dengan memiliki tiga modal dasar untuk mampu disebut sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of social control (agen pengawas sosial) yaitu kekuatan moralnya dalam berjuang karena pada intinya apa yang dibuat adalah semata-mata berlandaskan pada gerakan moral yang menjadi indealismenya dalam berjuang. Pemuda merupakan suatu potensi bagi negara sebagai armada dalam kemajuan bangsa. Peran pemuda sangat penting dalam mengisi pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Saat era globalisasi seperti sekarang peran mahasiswa sangat berpengaruh bagi bangsa. +
Halo! Nama saya Ghina Qurratul'Aini Andaristi. Saya Mahasiswa Fakultas Seni dan Desain, Prodi Desain Komunikasi Visual, Universitas Negeri Makassar +
Halo, saya Gita Syahrani, saat ini berstatus sebagai mahasiswi FSD UNM +
Nutrisi yang baik sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, terutama selama tahun-tahun awal kehidupannya karena dapat mencegah Anak mengalami kekurangan gizi. Makanan bergizi bukan hanya penting untuk pertumbuhan, tapi juga untuk perkembangan otak dan organ vital anak. Oleh karena itu, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan vitamin, kalsium, zat besi, lemak, dan karbohidrat anak, hal ini untuk memastikan perkembangan anak optimal sesuai dengan usianya. Asupan makanan yang tidak tercukupi bagi anak dapat disebabkan karena berkurangnya nafsu makan, gangguan pada proses makan, tidak tersedianya pangan untuk anak, atau anak muntah-muntah.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurangnya gizi pada anak yaitu dengan cara ubah pola makan anak, pemberian suplemen, memantau perkembangan dan status gizi anak. Sedangkan untuk mencegah kurang gizi pada anak yaitu dengan cara memberikan makanan dengan gizi seimbang, memberikan imunisasi lengkap, memberikan kapsul vitamin. +