Property:Page text id

From BASAsulselWiki
Showing 20 pages using this property.
G
Pemuda dan pemilu, ini adalah dua hal yang bisa berkaitan. Pemuda yang sebagai penerus bangsa, terkhususnya para Gen Z yang rentang lahir di tahun 1997-2012 memiliki peran penting untuk menentukan nasib masa depan Indonesia, salah satunya dalam hal pemilu 2024 yang akan dilaksanakan nanti. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan DPT pemilu tahun 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih, berdasarkan imformasi tersebut generasi millenial dan Gen Z yang mendominasi menjadi partisipan pemilihan tersebut. Pemuda akan menjadi potensi yang besar dalam menentukan hasil pemilu. Suara mereka sangat menentukan siapa yang akan naik melanjutkan posisi yang akan memimpin Indonesia selama lima tahun yang akan datang. Oleh karena itu, pemuda khususnya Gen z harus memanfaatkan hak pilihnya sebaik mungkin untuk memilih yang terbaik demi bangsa Indonesia. Para pemuda juga harus aktif dalam pemilu dan memanfaatkan pengalaman terjun ke lapangan sebagai proses dari pendewasaan berdemokrasi. Pemuda dapat aktif dalam pemilu dengan cara ikut berpartisipasi menjadi penyelenggara pemilu di berbagai tingkatan, dengan menjadi anggota penyelenggara pemilu para pemuda akan mendapat experience serta mendapat pengetahuan mengenai empiris dan teknis seputar penyelenggaraan pemilu. Selain penyelenggara, pemuda juga dapat berpartisipasi sebagai tim suksesor/ kemenangan salah satu capres dan juga dapat berperan edukatif terhadap masyarakat dengan mendirikan lembaga pemantau pemilu. Dengan begitu, para pemuda dapat memainkan peran penting dalam memastikan pemilu yang berintegritas dan mencerminkan aspirasi rakyat Indonesia.  +
Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini berdiri di ambang pemilihan umum 2024. Dalam menghadapi pesta demokrasi ini, peran Gen Z dalam pemilu memiliki potensi besar untuk membentuk dan merumuskan arah politik negara. Salah satu karakteristik utama Gen Z adalah konektivitas mereka yang tinggi terhadap teknologi dan media sosial. Keberadaan mereka secara luas di platform online memberikan mereka kekuatan untuk memobilisasi dan menyebarkan informasi dengan cepat. Oleh karena itu, keikutsertaan Gen Z dalam pemilu tidak hanya tentang mencoblos di bilik suara, tetapi juga memberikan dampak melalui kampanye online, mendidik sesama pemuda, dan memperjuangkan isu-isu penting. Pentingnya partisipasi Gen Z terletak pada kemampuan mereka untuk membawa perspektif segar dan ide-ide inovatif ke dalam arena politik. Generasi ini seringkali diidentifikasi dengan nilai-nilai inklusivitas, keberagaman, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, kehadiran mereka dalam pemilu dapat menggeser fokus ke isu-isu seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan kesetaraan gender. Pendidikan politik juga memainkan peran krusial dalam mendorong partisipasi Gen Z. Memahami sistem politik, hak dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta pentingnya suara mereka dalam membentuk kebijakan adalah bagian integral dari keterlibatan mereka. Institusi pendidikan dan organisasi masyarakat perlu bekerja sama untuk memberikan pengetahuan yang cukup kepada generasi ini. Dalam Pemilu 2024, suara Gen Z memiliki potensi untuk menjadi pendorong perubahan. Pemilih muda dapat memilih pemimpin yang mewakili nilai-nilai mereka, membentuk kebijakan yang memperhitungkan kebutuhan generasi ini, dan secara keseluruhan, memberikan kontribusi positif bagi perkembangan negara. Oleh karena itu, melibatkan Gen Z dalam pemilu bukan hanya keputusan bijak, tetapi juga investasi dalam masa depan yang inklusif dan progresif.  +
Di tengah-tengah kehidupan modern, isu partisipasi pemuda terhadap politik menjadi perhatian. Seringkali terdapat dualitas yang mencolok: sebagian orang menggambarkan generasi muda sebagai kelompok apatis, acuh tak acuh terhadap isu-isu politik, sementara yang lain menggambarkan mereka sebagai "generasi apaji" Mereka mencoba mencari cara baru untuk terlibat. Jika perbincangan dengan beberapa anak muda, biasanya ditemukan adanya kelompok yang ragu untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Mereka senang menghabiskan waktu untuk hobinya, berbagai aktivitas digital, atau mengikuti tren terkini. Sikap mereka terhadap politik seringkali diungkapkan melalui kalimat pendek seperti “Politik itu rumit ya” atau “Apa gunanya, toh tidak akan mengubah apa pun”. Namun, di balik tirai ketidakpedulian juga ada jurus-jurus yang menarik perhatian Sebagian pemuda tampaknya mencari cara alternatif untuk terlibat dalam politik, yang menciptakan istilah baru, "apaji”. Mereka mencoba menyelami politik dengan pendekatan yang lebih kreatif, menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menyuarakan pendapat mereka, atau bahkan menciptakan inisiatif sendiri untuk membawa perubahan. Apakah ini hanya upaya mencari bentuk partisipasi yang lebih menarik atau keinginan tulus untuk memperbaiki sistem, masih perlu diperdebatkan. Namun, yang pasti, ada semacam semangat di kalangan pemuda yang terlihat ingin terlibat, meskipun dengan cara yang tidak konvensional. Penting untuk menggali lebih dalam apa yang menjadi akar apatisisme atau semangat "apaji" ini. Apakah ini muncul dari kurangnya pemahaman, kekecewaan terhadap pemimpin politik, atau karena pemuda merasa tidak diakui dan diwakili dalam arena politik. Jawabannya mungkin berbeda-beda, namun memahami dasar dari sikap remaja ini sangatlah penting untuk menemukan solusi yang lebih efektif. Di zaman dimana informasi mudah diakses, pendidikan politik dan pengenalan nilai-nilai partisipasi sangatlah penting. Mungkin dengan menciptakan ruang yang lebih inklusif dan menarik, kita dapat mengubah sikap apatis menjadi semangat “apaji” yang konstruktif. Partisipasi politik kaum muda bukan hanya tanggung jawab mereka sendiri namun juga tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendorong partisipasi dan pengaruh positif.  
Generasi Milenial dalam Dunia Politik: Didengar atau Mendengarkan? Berbicara mengenai pemilu maka kita berbicara terkait dengan politik, politik pada zaman sekarang atau zamannya generasi Z, menjadi panggung bagi pemuda berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Sebagai salah satu pemuda yang aktif dalam diskusi isu politik, maka penulis beranggapan bahwa peran pemuda sangat penting dalam menyuarakan isu-isu politik khususnya pada Pemilihan Umum 2024 mendatang. Pemuda dapat dianggap sebagai bagian aktor krusial menyuarakan isu politik ditengah masyarakat. Bahkan, diera digital saat ini menjadi panggung bagi pemuda dalam memunculkan inovasi dan ide-ide kreatif terkait dengan politik dan pemilu yang positif. Contoh kecil yang dapat menjadi peran pemuda yakni dengan memfilter dan menyebarkan isu politik yang positif di berbagai platform media sosial, dengan tujuan menyuarakan suara pemuda yang tidak memungkinkan terdengar pada petinggi negara bahkan wakil-wakil rakyat yang seharusnya mewakili rakyat seperti pemuda-pemuda milenial tersebut. Disamping itu, terdapat beberapa pemuda yang memiliki cara yang tergolong primitif dengan turun ke jalan (demonstrasi yang anarkis hingga pengrusakan fasilitas umum) sebagai bentuk partisipasi hingga peduli terhadap isu politik di pemerintahan, agar dapat secara langsung terdengar oleh aktor politik di pemerintahan. Tetapi, hal tersebut dianggap sebagai bentuk perilaku pemuda yang apatis. Sehingga, sebagai pemuda yang tidak setuju dengan hal tersebut maka, penulis dapat memberikan saran, bahwa dalam menyuarakan pendapat dan berperan dalam hal politik tidak harus melakukan hal demikian, tetapi dengan membuat acara seminar nasional, fokus grup diskusi yang melibatkan aktor politik hingga petinggi pemerintahan, agar pendapat pemuda khususnya anak milenial akan lebih mudah terdengar dan semakin terarah tujuannya tanpa merugikan lapisan masyarakat yang lain.  +
Generasi Muda dan Partisipasi Pemilu Membangun Masa Depan Bangsa Generasi muda memiliki peran penting dalam membangun masa depan bangsa, termasuk melalui partisipasi aktif dalam pemilihan umum (Pemilu). Partisipasi pemuda dalam proses demokrasi menciptakan fondasi yang kuat untuk stabilitas dan stabilitas negara. Pemilu adalah sarana bagi generasi muda untuk menyuarakan pendapat mereka dan memilih pemimpin yang mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi mereka. Dengan ikut serta dalam pemilu, pemuda tidak hanya menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan, tetapi juga mendorong pertanggungjawaban pemerintah terhadap kebutuhan dan harapan mereka. Partisipasi pemuda dalam Pemilu juga memperkuat legitimasi pemerintah. Dengan jumlah pemilih muda yang signifikan, pemimpin terpilih cenderung memperhatikan kepentingan generasi ini. Hal ini menciptakan lingkungan politik yang responsif terhadap dinamika dan perkembangan masyarakat. Selain itu, melalui partisipasi dalam pemilu, generasi muda dapat memperluas pemahaman mereka tentang masalah-masalah kompleks yang dihadapi bangsa. Mereka secara nasional dapat mengembangkan sikap kritis dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebijakan-kebijakan masyarakat yang dapat membentuk arah pembangunan. Namun tantangan yang dihadapi generasi muda dalam partisipasi pemilu adalah rendahnya tingkat kesadaran politik dan pemahaman tentang pentingnya suara mereka. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi politik di kalangan pemuda dan mendorong keterlibatan mereka melalui pendidikan dan program-program yang mendukung partisipasi aktif. Generasi muda memiliki peran sentral dalam membangun masa depan bangsa melalui partisipasi mereka dalam Pemilu. Dengan melibatkan diri dalam proses demokrasi, pemuda tidak hanya memberikan kontribusi pada stabilitas politik tetapi juga membentuk arah pembangunan negara yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mendukung dan mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam Pemilu.  
Terkumpulnya semangat pemuda adalah kunci keberhasilan sebuah pemilu. Dalam setiap suara yang dihaturkan, terukirlah masa depan bangsa. Pemuda, engkau adalah penerus harapan dan penentu arah perubahan. Jangan sia-siakan hak pilihmu, karena dalam setiap suaramu terdapat kekuatan untuk membentuk nasib negerimu.  +
Generasi Sekarang Mengubah Masa Depan Generasi muda saat ini menjadi penentu masa depan, sebab apa yang kita lakukan saat ini akan berdampak di masa depan Peran generasi muda pada pemilu sangat berpengaruh di masa depan , sebab apa yang kita suarakan akan menentukan seperti apa di masa depan, bukan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan kelompok, bukan untuk kepentingan sementara, melainkan suara generasi muda dibutuhkan sebaik baiknya untuk kepentingan bersama di masa depan yang pastinya berlangsung sangat lama , salah dalam memilih akan menyiksa seluruh bangsa dalam waktu lama. Memilih bukan untuk siapa yang akan terpilih melainkan tentang bagaimana bangsa ini di masa depan , bagaimana nasib orang banyak di masa depan, memilih orang yang benar akan memberikan masa depan bangsa yang cerah, tindakan kita bisa membuat masa depan ini menjadi lebih baik, menghapuskan segala yang buruk dan membangun negara yang sebaik baiknya, jangan terpengaruh dengan iming iming yang nantinya menjadi wacana, setiap orang memiliki hak untuk masa depan,tetapi jika hak itu tidak di gunakan dengan baik akan percuma jika di bangun. Bijaklah dalam memilih,bukan untuk siapa melainkan untuk masa depan  +
Generasi milenial dan generasi Z cenderung tertarik dengan gaya komunikasi yang lugas, jujur, transparan, dan tidak menggunakan istilah-istilah politik (istilah yang digunakan dalam politik terkadang terdengar rumit bagi sebagian anak muda). Tokoh politik jangan menceritakan mimpi, tetapi menyampaikan kisah nyata dan relevan yang memperlihatkan dampak positif dari yang sudah dilakukan. Membangun narasi sedemikian rupa bisa membuat generasi milenial dan generasi Z mengingat dan terhubung secara emosional. Mengkhawatirkan apabila tokoh politik dan penyelenggara negara gagal berkomunikasi dengan anak muda sebagai pemilih terbanyak pada Pemilu 2024. Generasi muda ini akan menjadi apatis dan luweh terhadap segala hal berbau politik. Alasan menjadi apatis diawali dari ketidakpercayaan terhadap politikus karena skandal korupsi dan perilaku politik yang tidak etis. Alasan berikutnya pendidikan politik masih kurang. Sistem pendidikan Indonesia masih kurang memadai dalam memberikan pendidikan politik, khususnya terkait perluasan materi, peningkatan kesadaran nilai-nilai demokrasi, dan mengatasi disinformasi. Anak muda tidak memiliki pemahaman cukup tentang politik dan dampaknya terhadap kehidupan. Mereka menjadi bosan ketika banyak tokoh politik membangun retorika yang berlebihan, melakukan konfrontasi yang tidak produktif, dan membentuk opini yang bersifat emosional. Praktik ini masih dilakukan elite politik demi mencapai tujuan tertentu. Apabila pola-pola lama masih digunakan tokoh politik, tim, dan sukarelawan maka generasi milenial dan generasi Z hanya menjadi tambang suara. Sangat disayangkan karena generasi milenial dan generasi Z yang jumlahnya banyak ini hanya dimanfaatkan tanpa mengetahui mengapa mereka harus berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Pendidikan politik menjadi penting karena berdampak pada masyarakat dan sistem politik sebuah negara. Jangan lupa bahwa anak muda memiliki karakteristik unik. Mereka sering kali sibuk dengan tuntutan pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan pribadi sehingga merasa tidak memiliki cukup waktu atau tenaga untuk terlibat dalam politik. Meskipun banyak anak muda mungkin apatis terhadap politik, ada banyak upaya untuk meningkatkan partisipasi. Caranya melalui pendidikan politik, kampanye melibatkan pemuda, dan menciptakan ruang untuk mendengarkan suara mereka. Penting untuk memahami mengapa menjadi apatis dan mencari cara membawa anak muda ke dalam proses politik yang lebih aktif. Beberapa tokoh mulai mengusung tema politik gembira, politik asyik, dan lainnya. Konsep itu berpusat mengajak anak muda terlibat dalam politik yang bisa dinikmati dan bermanfaat sehingga memberikan pengalaman politik yang asyik dan menyenangkan.  
Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang akan menjadi akar Indonesia di masa mendatang harus dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional dengan memiliki tiga modal dasar untuk mampu disebut sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of social control (agen pengawas sosial) yaitu kekuatan moralnya dalam berjuang karena pada intinya apa yang dibuat adalah semata-mata berlandaskan pada gerakan moral yang menjadi indealismenya dalam berjuang. Pemuda merupakan suatu potensi bagi negara sebagai armada dalam kemajuan bangsa. Peran pemuda sangat penting dalam mengisi pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Saat era globalisasi seperti sekarang peran mahasiswa sangat berpengaruh bagi bangsa.  +
Halo! Nama saya Ghina Qurratul'Aini Andaristi. Saya Mahasiswa Fakultas Seni dan Desain, Prodi Desain Komunikasi Visual, Universitas Negeri Makassar  +
Halo, saya Gita Syahrani, saat ini berstatus sebagai mahasiswi FSD UNM  +
Nutrisi yang baik sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, terutama selama tahun-tahun awal kehidupannya karena dapat mencegah Anak mengalami kekurangan gizi. Makanan bergizi bukan hanya penting untuk pertumbuhan, tapi juga untuk perkembangan otak dan organ vital anak. Oleh karena itu, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan vitamin, kalsium, zat besi, lemak, dan karbohidrat anak, hal ini untuk memastikan perkembangan anak optimal sesuai dengan usianya. Asupan makanan yang tidak tercukupi bagi anak dapat disebabkan karena berkurangnya nafsu makan, gangguan pada proses makan, tidak tersedianya pangan untuk anak, atau anak muntah-muntah. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurangnya gizi pada anak yaitu dengan cara ubah pola makan anak, pemberian suplemen, memantau perkembangan dan status gizi anak. Sedangkan untuk mencegah kurang gizi pada anak yaitu dengan cara memberikan makanan dengan gizi seimbang, memberikan imunisasi lengkap, memberikan kapsul vitamin.  +
Fenomena golput kerap menghangat menjelang pemilihan umum, pada 2019 yang lalu tepatnya pada pemilihan presiden sekaligus pemilihan legislatif, para anak muda banyak memilih untuk golput yang hanya didasarkan pada ketidak cocokan diantara para calon serta kebingungan untuk memilih. Golput bukanlah solusi konkrit dalam memilih pemimpin, setidaknya jika tidak dapat menemukan pemimpin yang sesuai dengan tuntutan zaman, maka pilihlah yang buruk dari yang terburuk hal tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk menghindarkan negara ini dari kemungkinan yang paling buruk. Dalam sejarah panjang umat Islam, pada masa peralihan kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. ke masa Al-Khulafau Al-Rasyidun, yang dimulai dengan meninggalnya Rasulullah Saw. tanpa memberikan petunjuk pemimpin selanjutnya menimbulkan dialog panjang antara kaum Muhajirin dan Ansar di Bani Saidah dalam memilih pemimpin yang dapat melanjutkan kepemimpinan Rasulullah. Umat Islam lebih mendahulukan memilih pemimpin yang dapat melanjutkan kepemimpinan umat Islam ketimbang menyelesaikan penguburan mayat Nabi Muhammad saw. yang juga merupakan salah satu kewajiban dalam agama Islam, hal tersebut sekaligus mengindikasikan betapa pentingnya memilih pemimpin. Kekosongan pemimpin dapat menimbulkan malapetaka yang besar, kericuhan, maraknya tindakan kejahatan, hingga goyangnya stabilitas negara adalah serangkaian peristiwa yang memungkinkan terjadi pada sebuah negara tanpa pemimpin. Dan untuk orang-orang yang masih merasa kebingungan dalam memilih calon presiden untuk negara yang majemuk ini, tenang saja masih akan ada empat kali debat Capres – Cawapres untuk beradu gagasan ideal mengenai masa depan Indonesia yang kalian bisa ikuti. Memilih pemimpin adalah layaknya cara untuk menentukan arah kapal Indonesia akan berlayar.  +
H
Harapan pemuda untuk pemimpin Indonesia umumnya mencakup aspirasi akan keadilan, transparansi, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pendidikan berkualitas, perlindungan lingkungan, serta kemajuan teknologi. Pemuda menginginkan pemimpin yang mampu mendengarkan dan memahami kebutuhan generasi muda, mempromosikan partisipasi mereka dalam pembangunan negara, dan mengatasi tantangan seperti pengangguran, kesenjangan sosial, dan korupsi.  +
Dalam situs dunia, tercatat jumlah agama yang ada di dunia adalah lebih dari 4.000 Agama. Masing-masing agama memiliki jumlah pengikut yang berbeda-beda. Sehingga sekarang ini, rasanya wajar untuk mengatakan bahwa dimanapun kita tinggal, selalu ada perbedaan agama di dalamnya. Menghadapi perbedaan tersebut memang bukan sesuatu yang sederhana. Beberapa orang menganggap keberagaman agama dapat menjadi sumber yang dapat memajukan peradaban suatu kelompok, namun beberapa lainnya beranggapan bahwa keberagaman agama berpotensi untuk memunculkan kesalahpahaman dan konflik. Persepsi yang berbeda-beda terhadap keberagaman agama turut menentukan pula sikap dan perilaku kita dalam menghadapi hal tersebut. Disadari atau tidak, setiap orang memiliki sikap terhadap suatu kelompok dalam agama. Ada sebuah sikap negatif terhadap kelompok tertentu atau seseorang semata-mata karena keanggotaannya dalam kelompok agama tertentu. Bukankah kita masih mendengar ada yang berkata: “ah, sangat lucu menyembah patung” atau “jangan berteman dengan Muslim, mereka itu fanatik.” Adanya prasangka negatif seperti ini dapat memicu perilaku yang negatif pula terhadap orang atau kelompok yang berbeda dari kita. Dampaknya bisa mengganggu hubungan antar-kelompok, bahkan bisa memecah-belah kesatuan suatu negara. Betapapun beragamnya agama kita, terdapat kebutuhan-kebutuhan yang sama untuk semuanya, yaitu kebutuhan untuk dipahami, diterima, dihargai, dan diperlakukan setara. Tidak peduli agamanya, tidak peduli kastanya, tidak peduli kepercayaannya, tidak peduli tingkat imannya adalah setara dimata hukum dan suaranya layak untuk didengar. Seringkali, agama menjadi pemisah untuk kita berteman dan berbaur. Padahal, satu hal yang penting disadari adalah memahami bahwa keberagaman agama sangat membutuhkan keterbukaan wawasan berpikir dan berlogika. Keberagaman agama dapat menambah ikatan pertemanan. Jika kita hanya berteman atau mengenal yang se-agama pasti sedikit dibandingkan berteman dengan orang yang berbeda-beda agama, bukan? Keberagaman agama memberikan peluang untuk dapat mempelajari perbedaan. Keberagaman agama memberikan kesempatan untuk memiliki berbagai macam perspektif dalam memandang kehidupan. Keberagaman agama memberikan kesempatan untuk saling memahami dan mengembangkan empati. Bagaimana cara hidup dalam keberagaman agama? Tentu, segala sesuatunya harus dimulai dari diri sendiri. Pertama yang harus dilakukan adalah adanya kesadaran, pikiran bahwa setiap orang itu berbeda. Bukan berarti kita harus mengikuti nilai atau prinsip yang dianut orang lain tetapi setiap perbedaan pilihan patut dihargai. Kedua, belajar. Jika terdapat banyak perbedaan agama, bertindaklah sebagai pembelajar, tidak terlalu ikut campur dan tidak menyalahkan prinsip hidup orang lain, itu sudah menjadi pilihan mereka, cobalah mengerti dan mempelajari perbedaan yang ada. Inti dari menjaga hubungan antar perbedaan agama adalah terapkan adab dalam bermasyarakat. Kembangkan toleransi, saling menghormati, saling menghargai, dan saling menyayangi. Kita bisa merangkul bersama, kita bisa menerima perbedaan orang lain, dan dengan itu pula kita bisa mengenyampingkan ego terlepas dari perbedaan kepercayaan yang ada. Hingga terbentuknya lingkungan aman, nyaman, dan damai.  
Hak pilih pemuda dalam pemilu 2024 yang akan datang menurut saya adalah langkah di mana pemuda dapat menambah pengalaman dalam dunia politik. Pemuda masi butuh banyak belajar dari dunia politik apalagi ikut serta berperan dalam pemilu 2024. Mungkin ada beberapa pemuda yang baru pertama kali ikut berHak pilih dalam pergantian capres dan cawapres.Di tahun 2024 nanti akan ada 3 pasang capres beserta cawapresnya. Tugas pemuda saat itu adalah mereka memilih sesuai dengan hak pilih nya dan bijak dalam memilih. Pemuda saat ini memang masi rentan dengan pengaruh orang lain yang dapat menggoyangkan siapa yang sebenarnya yang mereka akan pilih melalui hati nurani mereka. Biasanya juga pemuda ketika di pancing dengan uang, mereka langsung mau dan langsung meninggalkan yang mereka pilih dan memilih yang di dasari dengan uang. Apalagi pemilu 2024 nanti itu adalah masing-masing capres dan cawaspresnya yang punya kapasitas dan pendukung yang luar biasa. Biasanya mereka sudah memilih dari hati nya, tapi mereka kadang masi bingung bahkan menganti pilihan nya hanya karena mudah di pengaruhi. Tapi bukan berarti karena calon yang sama-sama kuat, pemuda ikut-ikutan menjatuhkan para capres karena alasan tidak suka atau apapun sebagai nya.Pemuda bebas menentukan hak pilihan nya, tanpa tekanan dan paksaan dari orang lain. Karena itu adalah hak pilih dan tidak ada orang yang bisa marah siapa pun yang kita pilih. Pemuda juga harus pintar dalam memilih siapa yang benar-benar dapat peduli terhadap negara ini dan peduli terhadap masyarakat nya sendiri . banyak nya juga biasanya , mereka hanya berjanji-janji palsu tapi ketika telah terpilih, mereka lupa dengan janjinnya . Walaupun bebas berhak pilih, pemuda juga harus bijak dalam milih dan melihat calon apakah calon itu benar-benar bisa bertanggung jawab sesuai janji nya. Tapi kembali lagi , tanpa menjatuhkan dan tanpa mengejek,menghina, atau bahkan menfitnah agar banyak orang tidak menyukai nya juga. Cukup diri kita sendiri yang lihat dan menilai, tidak usah beritahu di sebar luaskan atau bahkan mempengaruhi orang lain  
Mendapatkan kesempatan untuk memilih dalam pemilu adalah hak demokratis yang sangat berharga. Saat kita diberikan kesempatan ini, kita memiliki tanggung jawab untuk memilih dengan bijak. Pertama-tama, saya akan mulai dengan mendidik diri sendiri tentang kandidat dan isu-isu yang akan dipertaruhkan. Saya akan mencari informasi dari berbagai sumber yang berbeda untuk mendapatkan pandangan yang seimbang. Setelah saya memiliki pemahaman yang baik tentang kandidat dan isu-isu, saya akan mempertimbangkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang saya anggap penting. Saya akan memilih kandidat yang sejalan dengan nilai-nilai saya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam mewujudkan perubahan yang saya yakini. Selain itu, saya akan merencanakan waktu saya untuk pergi ke tempat pemungutan suara pada hari pemilu. Saya akan memastikan saya memiliki semua dokumen yang diperlukan dan akan mencari tahu tentang semua peraturan dan tata cara yang berlaku. Saat saya tiba di tempat pemungutan suara, saya akan memberikan suara saya dengan yakin dan tanpa tekanan dari pihak manapun. Setelah selesai, saya akan memastikan bahwa suara saya telah tercatat dengan benar. Setelah pemilu berakhir, saya akan tetap terlibat dalam proses politik dengan mengikuti perkembangan pemerintahan dan memastikan bahwa kandidat yang saya pilih memenuhi janji-janjinya. Saya juga akan mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Dalam kesimpulannya, jika saya mendapatkan kesempatan untuk memilih dalam pemilu, saya akan mengambil tanggung jawab ini dengan serius, melakukan pendidikan pemilih yang baik, memilih dengan bijak, dan terus terlibat dalam proses politik setelah pemilu berakhir. Ini adalah cara saya akan menggunakan hak pilih saya untuk mendukung demokrasi dan mewujudkan perubahan yang saya yakini  +
Assalamu'alaikum wr wb. Tabe' perkenalkan ka arengku Dewi Mutia Said, assala sikolaku  +
Zidni Imma Nafiah Judul harapan untuk dunia politik Smalb 1 makassar  +
Ada harapan yang ingin mereka wujudkan  +