“Smoking Control Card" Menuju Generasi Indonesia Sehat

From BASAsulselWiki
Revision as of 14:40, 30 July 2023 by Syauqi aqram (talk | contribs) (Edited automatically from page Government “Smoking Control Card" Menuju Generasi Indonesia Sehat.)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
20230730T141843809Z425193.png
0
Vote
Title
“Smoking Control Card" Menuju Generasi Indonesia Sehat
Affiliation
Author(s)
    Category
    -
    Photo Credit/Source
    Firmansyah
    Location


    Add your comment
    BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    The number of young people smoking increases each year. What can be done about it?


    In English

    As we all know, the rapid development of the times has resulted in more and more behaviors outside the norms and values in society. One concrete example that we often encounter in everyday life is the widespread smoking by underage children. Based on the National Socio-Economic Survey (Susenas) of the Central Statistics Agency (BPS) in 2022, it was revealed that as many as 23.76 percent of children aged 14 years and over were categorized as active smokers, while the total population was 9 million. Thus, there are approximately 225 thousand active smokers in South Sulawesi.

    There are various factors that cause these cases. If among children it could come from family members who smoke, while teenagers can come from the influence of their friends. One of the ideas that the author wants to convey through this paper is the "Smoking Control Card", which is a kind of digital card that can be used by smokers to buy a certain amount of cigarettes at a shop or supermarket. This card, which cannot be used by children under 18 years old, aims to control the circulation and purchase of cigarettes. In addition, if there is a cigarette buying and selling transaction between the shop owner and children under 18 years old, a fine of Rp. 500,000 will be imposed as a discouragement.

    In order for the implementation of this program to be carried out optimally, it is very necessary to collaborate with certain parties, such as health and social services along with youth communities or genre ambassadors spread across several cities in South Sulawesi. Thus, the number of active smokers in Indonesia, especially in South Sulawesi, can be reduced towards a healthy and great Indonesia.

    In Makassar

    Bajik ngasengmi niassengna, kamma majuna jammanga, kamma jaina anu takamma-kamma nagaukang tumakbuttaya. Sekre conto malompo panggaukang tenaya nasiratang nigaukang ri anak-anakta, tau rungka bahkan tau loloa iamiantu akkaluruk. Badan Pusat Statistik BPS Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas 2022 niakmi taccatak 23,76 persen anak-anak ri Sulawesi Selatan umuruk 14 taung rateanna nikategorikangi pakaluruk aktif, sedangkan jaina tumakbuttaya 9 juta tau. Jari akkullei nirekeng kurang lebih 225 sakbu jaina tau akkaluruk. Punna akkutaknangki angkana apa sabakna..? tantuna, jai passabakkang. Punna anak-anak, akkullei battu ri passalak tau toana nacinik apparumbu kaluruk, punna anak mudaya akkullei battu ri agang-agangna. Jari antekamma akkulle ni kurangi iareka nipamari anne panggaukang tasiratanga nigaukang? Sekre usulan akkulle napabttu pangarang mange ri katte ngaseng iamiantu, Smoking Control Card kartu digital akkulle napake tau eroka akkaluruk siagang tau eroka ammalli kaluruk ri gakdea iareka ri supermarket. Anne kartua tena nakkulle naballaki anak-anak ribawa 18 taung umurukna jari tena nakkulle sambarang nibalukang anne kaluruka. Nampa akkulle tongi nakontrol siapa jaina akkulle naballi kaluruk siallo. Punna pagakdea, haruski tersambung siagang situs khusus niparek untuk iangaseng pagakdek kaluruka supaya akkulle naisseng siapa jaina maksimal akkulle naballik kaluruk siallo sipattang anne patanna kartu. Tambahanna podeng, punna patanna gakde sangajai akbaluk kaluruk mange ri anak-anak pasikolaya bajiki punna niberlakukang denda, contona limambilangngang sakbu sikali denda. Sannaki bajikna punna assamaturuk tenaga kesehatan, dinas sosial, siagang komunitas anak mudata supaya akkulle niparekang anne situs iareka laman khusus untuk para pabaluk kaluruk ri gakdea. Barang dasiji-nadasi, akkulle nikurangi jaina pakaluruk ri pakrasanganta.

    In Indonesian

    Telah kita ketahui bersama, pesatnya perkembangan zaman mengakibatkan semakin banyaknya pula tingkah laku di luar norma dan nilai-nilai di masyarakat. Salah satu contoh konkret yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari adalah maraknya aksi merokok yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 mengungkapkan bahwa sebanyak 23,76 persen anak-anak berada di usia 14 tahun ke atas dikategorikan perokok aktif, sedangkan jumlah penduduk sebanyak 9 juta jiwa. Sehingga, kurang lebih 225 ribu perokok aktif di Sulawesi Selatan.

    Terdapat beragam faktor penyebab kasus tersebut. Jika di kalangan anak-anak bisa jadi berasal dari anggota keluarganya yang merokok, sedangkan para remaja bisa berasal dari pengaruh teman-temannya. Salah satu gagasan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui tulisannya ini adalah “Smoking Control Card” yakni semacam kartu digital yang bisa digunakan oleh para perokok untuk membeli rokok dengan jumlah tertentu di warung atau supermarket. Kartu ini, tidak bisa digunakan oleh anak di bawah 18 tahun, hal ini bertujuan agar peredaran dan pembelian rokok dapat dikendalikan. Selain itu, jika terdapat transaksi jual beli rokok antara pemilik warung dan anak-anak di bawah 18 tahun maka akan diberlakukan sanksi denda sebesar Rp. 500,000 sebagai efek jera.

    Agar pengimplementasian program ini dapat terlaksana dengan maksimal, sangat diperlukan adanya kolaborasi bersama dengan pihak tertentu, seperti dinas kesehatan dan sosial beserta para komunitas pemuda atau Duta Genre yang tersebar di beberapa kota di Sulawesi Selatan. Sehingga, angka perokok aktif di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan bisa ditekan menuju Indonesia sehat dan hebat.