ANGKA PEROKOK ANAK MENINGKAT TIAP TAHUN, BAGAIMANA MEMUTUSNYA?

From BASAsulselWiki
20230721T150424801Z523465.jpg
0
Vote
Title
ANGKA PEROKOK ANAK MENINGKAT TIAP TAHUN, BAGAIMANA MEMUTUSNYA?
Affiliation
Author(s)
    Category
    -
    Photo Credit/Source
    HIPPERMAHK SC FH UMI
    Location
    togo-togo, Kel. togo-togo, kec. Batang, kab. Jeneponto Selawesi Selatan
    The place does not exists yet in wiki, click to create it


    Muhammad Syawal Anas

    16 months ago
    Score 0++

    Sebuah solusi yang dapat dipertimbangkan oleh pemerintah. Namun dalam pelaksanaannya sepertinya akan sangat sulit namun bukan berarti tidak dapat diimplementasikan.

    Satu hal yang menurut saya perlu diperhatikan adalah dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Seperti yang kita tahu, anak-anak itu peniru yang baik. Jadi apa yang naliat bisa saja mereka tiru karena timbul rasa penasaran. Nah, darimana mereka lihat perilaku merokok itu? bisa saja dari orangtua, saudara, atau orang-orang di sekitarnya ji. Jadi, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah perokok harus tau tempat untuk merokok, bukan di tempat umum atau di dekat anak-anak. Karena selain anak-anak bisa na tiru apa yang nalakukan orang dewasa juga bisa membahayakan kesehatan anak. Jadi buat perokok, jagai keluarga ta dih dari bahaya rokok
    Add your comment
    BASAsulselWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    The number of young people smoking increases each year. What can be done about it?


    In English

    Teenagers tend to have great curiosity. Studies show that students are more likely to smoke than adults. Based on data released by the National Commission for Child Protection, from 2008 to 2012 the number of smokers under the age of 10 in Indonesia reached 239,000 people and became the country with the highest tobacco dependence.

    Meanwhile, the number of child smokers between the ages of 10 and 14 reached 1.2 million in 2019, continuing to increase to 9.1% from the previous 7.2%. This shows that active smokers in Indonesia who are still underage are high. This is driven by the absence of legal certainty related to determining the age limit for smoking and cigarette sales distributors in Indonesia can be said to be very free and accessible to the age group, government control in terms of this is still relatively weak. An alternative solution proposed in reducing the number of child smokers is the use of cigarette vending machines or cigarette vending machines which use cards or cicards (cigarette cards). Where the cigarette vending machine is designed like a vending machine in general, the difference is that this vending machine contains cigarettes that will be sold if the consumer wants to buy cigarettes, the consumer uses a cicard, where in using the cicard contains a user name and can only be used by the owner.

    Cicard filling mechanisms can be done through minimarkets, ATMs, tellers, and e-banking of all banks. By using a cicard, consumers under the age of 18 cannot buy cigarettes easily because the requirements for making a cicard are age 18 and above and requiring an ID card in the early stages of making a cicard. In addition, with the existence of cicards, cigarettes cannot be traded freely in small shops so that they can reduce the number of cigarette consumers among the public, especially teenagers aged less than 18 years.

    In Makassar

    Tau rungkayya lompoi erok ngisseng risegala anu berua. Studi angkana siswayya lompoi erokna akkaluru ribanding tau toayya. Berdasarkan data na passuluka komisi nasional perlindungan ana iyamiantu selama tahun 2008-2012 jumla pakaluruk ana rawanganna umuru 10 tahung ri indonesia nagappai 239.000 tau na anjari indonesia sebagai negara pakaluruk tinggi.

    Sedangkan jumlah pakaluru ana antara umurul 10 sanggena 14 taung nagappain 1,2 juta taung ritaung 2019 terus nai anjari 9,1 ri sebelumnya 7,2 . Innemi antunjukkang angkana pakaluruk aktif ri indonesia yang rawa ummuruk yang sanna tinggina. Pasabakna anrepa hukung angatoroki batas usia akkulle akkaluruk siagang pabalu kalurukka ri indonesia sannak bebasana akbalu ammali ri sambarangang umuru,pamarentayya kurangi angontrol akbayu peringatan batasan tau akkulle angkonsumsi. Solusi yang akkulea riajukan lalang menekang angka pakaluru iyamiantu penggunaan mesin penjual rokok atau cigarette vending machin yang dalam penggunaannya menggunakan kartu atau cicard cigarette card Di mana cigarette vending machine ini di design seperti mesin penjual pada umumnya, yang membedakan vending machine ini berisi produk rokok yang akan di jual apabila konsumen ingin membeli rokok maka konsemen menggunakan cicard, dimana dalam penggunaan cicard berisi nama pengguna dan hanya dapat digunakan oleh pemiliknya.

    Mekanisme pengisian cicard dapat di lakukan melalui minimarket, ATM, teller, dan E-mbangking seluruh bank. Dengan menggunakan cicard maka konsumen dengan usia di bawah umur 18 tahun tidak dapat membeli rokok dengan mudah karena syarat pembuatan cicard adalah usia 18 tahun ke atas serta memerlukan KTP dalam tahap awal pembuatan cicard. Selain itu dengan adanya cicard maka rokok tidak dapat diperjualbelikan secara bebas di warung-warung kecil sehingga dapat menekan angka konsumen rokok dikalangan masyarakat terutama remaja usia kurang dari 18 tahun.

    In Indonesian

    Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, yaitu selama tahun 2008 hingga 2012 jumlah perokok anak di bawah umur 10 tahun di Indonesia mencapai 239.000 orang dan menjadi negara ketergantungan tembakau tertinggi.

    Sedangkan jumlah perokok anak antara usia 10 hingga 14 tahun mencapai 1,2 juta orang pada tahun 2019 terus naik menjadi 9,1% dari sebelumnya 7,2%. Hal ini menunjukkan bahwa perokok aktif di Indonesia yang masih di bawah umur tergolong tinggi. Hal ini didorong dari belum adanya kepastian hukum terkait dalam penentuan batas usia anak untuk merokok serta distributor penjualan rokok di Indonesia dapat dikatakan sangat bebas dan dapat diakses golongan usia, kontrol pemerintah dalam hal masih tergolong lemah.

    Solusi alternatif yang diajukan dalam menekan angka perokok anak berupa penggunaan mesin penjual rokok atau cigarette vending machin yang dalam penggunaannya menggunakan kartu atau cicard (cigarette card) Di mana cigarette vending machine ini di design seperti mesin penjual pada umumnya, yang membedakan vending machine ini berisi produk rokok yang akan di jual apabila konsumen ingin membeli rokok maka konsemen menggunakan cicard, dimana dalam penggunaan cicard berisi nama pengguna dan hanya dapat digunakan oleh pemiliknya.

    Mekanisme pengisian cicard dapat di lakukan melalui minimarket, ATM, teller, dan E-mbangking seluruh bank. Dengan menggunakan cicard maka konsumen dengan usia di bawah umur 18 tahun tidak dapat membeli rokok dengan mudah karena syarat pembuatan cicard adalah usia 18 tahun ke atas serta memerlukan KTP dalam tahap awal pembuatan cicard. Selain itu dengan adanya cicard maka rokok tidak dapat diperjualbelikan secara bebas di warung-warung kecil sehingga dapat menekan angka konsumen rokok dikalangan masyarakat terutama remaja usia kurang dari 18 tahun.